IKMB UNJ BANTEN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam
budaya yang sangat melimpah ruah. Terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kebudayaan
wayang, khususnya Wayang golek sebagai salah satu kebudayaan Indonesia kini
telah diakui oleh UNESCO. Akan tetapi kebudayaan tersebut semakin ditinggalkan
oleh bangsa. Padahal kearifan local yang telah berkembang di Indonesia mampu
dimanfaatkan dan dikenalkan dalam dunia pendidikan pada saat kegiatan belajar
di kelas.
Adanya temuan di lapangan yang
mengenai pembelajaran geografi yang masih memberikan pengajaran klasik yaitu
metode konvensioanal atau yang kita kenal dengan ceramah di kelas. Sekaligus
imbas dari siswa yang kurang menyukai mata pelajaran geografi, mendorong mahasiswa untuk memberikan inovasi
dalam pembelajaran disekolah. Bahkan ditemukan saat ini, tenaga ahli dalam
bidang geografi masih sangat sedikit. Melihat
dari potensi, Indonesia
masih kekurangan ilmuwan geografi. Padahal, permintaan tenaga profesional yang
menguasai bidang ilmu geografi masih cukup tinggi. Bidang keahlian yang
seharusnya terisi oleh ilmuwan geografi tidak bisa dipenuhi karena tingginya
permintaan. saat ini kebutuhan ilmuwan geografi mencapai 29 ribu orang.
Sementara itu, jumlah lulusan masih sedikit.
Sekelompok mahasiswa Universitas Negeri
Jakarta yang tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa bidang
pengabdian masyarakat ini, membuat suasana baru dalam menerapkan belajar
geografi di sekolah. Mereka membuat inovasi tentang media pembelajaran geografi bagi siswa yang
menyenangkan dan unik secara interaktif menggunakan wayang golek. Hal ini
dilatar belakangi karena potensi kearifan local Indonesia yang mampu dijadikan
sebagai media pembelajaran di sekolah. Media yang digunakan pun berbasis daur
ulang (recycle). Media pembelajaran tersebut diberi nama geolec yang merupakan
kepanjangan dari Geography Learning Competence. GeoLeC (Geography Learning
Competence) digunakan Sebagai media pembelajaran geografi dalam upaya
melestarikan kebudayaan wayang golek generasi muda tetap mengenal wayang golek.
Kegiatan Penerapan Media berlangsung
di SMA Negeri 1 Bohonegara, Serang Banten. Penerapan media pembelajaran geolec
di lakukan di kelas X. Serta seluruh serangkaian kegiatan ini di ikuti oleh
seluruh siswa-siswi kelas X dan XII. Siswa dibekali belajar melalui wayang
golek. Dan menggunakan bahan-bahan daur ulang untuk dijadikan penunjang dalam
pembelajaran dikelas. Berlangsung dari 6-13 April 2013.
Geolec tersebut dimodifikasi sesuai kebutuhan
pembahasan materi geografi yang dibuat dengan bahan-bahan sederhana dan
dipadukan dengan barang-barang bekas yang dirancang untuk membantu dalam
memahami materi geografi secara nalar dan dijadikan permainan. Melalui wayang
golek, siswa akan di ajarkan pendidikan moral serta nilai-nilai yang terkandung
wayang golek, selain diajarkan ilmu tentang geografi.
“Kearifan local sejatinya mampu
dikaitkan dalam pembelajaran disekolah agar beragam kearifan local yang ada
akan tetap lestari seiring dikenalkannya kepada generasi muda khususnya
siswa-siswi di sekolah. Kami akan terus menggali potensi kearifan local yang
lain untuk mengkolaborasikan materi pembelajaran. Wayang golek ini, hanya
sebagian kecil dari ratusan potensi local yang ada di Indonesia” Ujar Mardy,
Ketua Tim PKMM Geolec UNJ.
Tim yang terdiri dari 4 yaitu Mardy,
selaku ketua Tim Pelaksana, Regi, Jali, Ratih dan Khairunnisa berharap kedepan
mahasiswa Indonesia khususnya yang fokus dalam bidang pendidikan maupun para
guru mampu menggali potensi yang ada di Indonesia. Membangun pendidikan lewat
budaya dengan menyeimbangkan perkembangan teknologi yang semakin pesat.
“Kegiatan ini sungguh bermanfaat,
mengingat pembelajaran geografi di kelas masih menggunakan metode pembelajaran
yang pada umumnyan digunakan. Anak-anak diharapkan bisa lebih paham menggunakan
metode belajar melalui wayang ini dan juga mereka tahu tentang budaya
Indonesia, khususnya wayang golek. Terima kasih banyak untuk adik-adik
Mahasiswa UNJ yang turut serta mengaplikasikan di sekolah ini”. Ucap Mumung
Makmur, Kepala Sekolah SMAN 1 Bojonegara saat menutup serangkaian kegiatan.
informasi yang sangat bagus. saya setuju untuk manfaatkan wayang golek sebagai media pembelajaran
BalasHapus